1. Pantai Prigi Terletak
sekitar 48 km arah selatan kota Trenggalek,tepatnya di Desa Tasik Madu,
Kecamatan Watulimo,Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.Walaupun di pantai
ini juga tempat pelelangan dan pengolahan ikan, namun pantai prigi sangat
panjang dan memiliki keindahan yang unik dibanding dengan pantai
karanggongso yang berpasir putih. Pantai ini memiliki pasir kuning.
Pemda Jawa Timur telah mengembangkan kawasan ini sebagai tempat
pelelangan ikan terbesar di pantai selatan pulau Jawa. Sehingga
aktivitas ekonomi di daerah inipun meningkat.
Disekitar pantai tumbuh warung-warung kecil, walaupun keadaannya masih semrawut, namun Anda yang menyukai makan khas Jawa akan menemukannya disini. Beberapa warung bahkan menawarkan cindera mata, berupa hasil karya dari kerang. Juga tersedia penyewaan kapal yang akan membawa Anda berkeliling disekitar pantai menikmati pemandangan pantai dan tebing dari laut.
Beberapa ratus meter dari pantai Prigi, ada beberapa hotel dan penginapan yang harganya relatif murah.
Disekitar pantai tumbuh warung-warung kecil, walaupun keadaannya masih semrawut, namun Anda yang menyukai makan khas Jawa akan menemukannya disini. Beberapa warung bahkan menawarkan cindera mata, berupa hasil karya dari kerang. Juga tersedia penyewaan kapal yang akan membawa Anda berkeliling disekitar pantai menikmati pemandangan pantai dan tebing dari laut.
Beberapa ratus meter dari pantai Prigi, ada beberapa hotel dan penginapan yang harganya relatif murah.
2. Pantai Karanggongso ( Pantai Pasir Putih ) terletak 3 km dari pantai Prigi yang terkenal dengan pasir putihnya. Ombak dipantai ini relatif tenang, sehingga sangat cocok untuk berenang dan mandi. Disepanjang pantai tumbuh rimbun pohon-pohon yang menambah sejuk udara di pantai disiang hari.
Diseberang
jalan di sepanjang pantai tersedia beberapa restoran dan warung kecil
yang menyajikan bermacam-macam makanan dan minuman nusantara. Tersedia
es kelapa muda, berbagai masakan seafood, serta aneka makanan kecil
khas Trenggalek.
Ombaknya tenang, untuk bisa berenang dengan nyaman Anda harus berada beberapa ratus meter dari pantai. Disebelah pantai ada perumahan penduduk, dimana Anda juga bisa menemukan beberapa toko dan warung kecil.
4. Obyek wisata yang tak kalah menariknya dengan obyek-obyek wisata yang lain adalah Obyek wisata Gua lowo. Disamping mengagumi keajaiban alamnya, gua lowo juga menyimpan berbagai misteri.
Gua Lowo terletak di Desa Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek kurang lebih 30 KM. dari Kota Trenggalek juga 30 km dari Kota Tulungagung atau kurang lebih 180 km dari Kota Surabaya ke arah pantai selatan tepatnya ke arah Pantai Prigi Kecamatan Watulimo. Tempat yang strategis dan mudah dijangkau serta satu jalur dengan obyek wisata Pantai Prigi inilah yang membuat makin mudah bagi pengunjung kerena bisa dalam bentuk satu paket wisata.
Begitu tiba di Guo Lowo pengunjung akan disambut suasana udara pegunungan yang sejuk dengan aroma hutan jati yang khas, karena lokasi Guo Lowo dikelilingi hutan jati yang rimbun. Dari tempat parkir menuju mulut gua, jalan yang sudah dipaving bersih membelah diantara teduhnya pepohonan kayu jati ini.
Begitu melewati mulut gua, kita langsung disambut ruang gua pertama yang sangat luas bagaikan aula. Langit - langit gua setinggi kurang lebih 20-50 meter, lebar gua sekitar 50 m. Mulai dinding gua dipenuhi dengan panorama dan beraneka macam bentuk.
Keindahan dinding gua dengan stalagtit menggantung maupun stalagmit yang mencuat disana sini, semakin terlihat artistik dengan sinar tata sedemikian rupa menambah warna semakin menarik.
Berdasarkan survei ahli gua Mr. Gilbert Manthovani dan Dr. Robert K Kho tahun 1984 dinyatakan bahwa Guo Lowo gua alam terbesar di Asia Tenggara bahkan di Asia dengan panjang gua 800 Meter dengan rata - rata ruang luas terdapat 9 (sembilan) ruang utama dan beberapa ruang kecil.
KISAH PENEMUAN GUO LOWO
Seorang bernama Lomedjo masuk hutan mencari tempat untuk melaksanakan semedi. Dan diketemukan gua kecil yang dianggap cocok untuk bertapa yakni sebuah gua dekat dengan kedung yang berwarna kebiru-biruan. Yang pada akhirnya gua tersebut dinamakan Kedung Biru. Letak Kedung kurang lebih 600 meter timur laut Guo lowo Petilasan ini ternyata sampai saat ini masih digunakan orang - orang untuk bertapa. Hal ini melihat bekas - bekas peralatan tertinggal di gua Kedung Biru.
Dari hasil upaya puasa, semedi dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa ini, akhirnya mendapatkan hasil. Mbah Lomedjo mendapat mimpi bahwa sekitar tempat dia bertapa ada sebuah gua besar te bersembunyi hewan - hewan buruan dengan aman.
Suatu ketika, diketemukan mulut gua yang besar, gelap dipenuhi kelelawar dengan bau yang menyengak hidung. Tanpa disadari mereka selalu menyebut gua dengan;Guo Lowo( Bahasa Jawa Kelelawar adalah Lowo). Hingga sekarang gua tersebut bernama Guo Lowo, pertapaan Kedung terletak 600M timur Gua Lowo
Mengagumi keindahan Guo Lowo yang dengan warna warni stalagtit dan stalagmit, di suasana alam lingkungan gua yang sejuk dan asri itu, sebenarnya Pemerintah Kabupaten Trenggalek tahun 1984 sudah ada upaya untuk mempromosikannya sebagai obyek wisata. Kendatipun demikian keterbatasan dana dan situasi yang kurang menunjang saat itu, maka pengembangannya sangat lamban sehingga belum banyak dikenal dan dikunjungi wisatawan.
Gua yang besar dan panjangnya kurang lebih 800 M ini telah dilengkapi sarana penerangan listrik dan jalan buatan sehingga mudah untuk mengamati macam bentuk artistik alami dari stalagtit dan stalagmit. Suasana sejuk dan segar karena air bersih yang gemercik mengalir di bawa gua membuat suasana yang nyaman.
Di luar gua telah dibangun, dilengkapi arena mainan anak - anak. Pada hari libur seringkali juga ada hiburan musik yang diatraksikan dipanggung gembira. Ada Angkutan umum dari kota Trenggalek ke Durenan kemudian ke Guo Lowo.
Gua Lowo terletak di Desa Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek kurang lebih 30 KM. dari Kota Trenggalek juga 30 km dari Kota Tulungagung atau kurang lebih 180 km dari Kota Surabaya ke arah pantai selatan tepatnya ke arah Pantai Prigi Kecamatan Watulimo. Tempat yang strategis dan mudah dijangkau serta satu jalur dengan obyek wisata Pantai Prigi inilah yang membuat makin mudah bagi pengunjung kerena bisa dalam bentuk satu paket wisata.
Begitu tiba di Guo Lowo pengunjung akan disambut suasana udara pegunungan yang sejuk dengan aroma hutan jati yang khas, karena lokasi Guo Lowo dikelilingi hutan jati yang rimbun. Dari tempat parkir menuju mulut gua, jalan yang sudah dipaving bersih membelah diantara teduhnya pepohonan kayu jati ini.
Begitu melewati mulut gua, kita langsung disambut ruang gua pertama yang sangat luas bagaikan aula. Langit - langit gua setinggi kurang lebih 20-50 meter, lebar gua sekitar 50 m. Mulai dinding gua dipenuhi dengan panorama dan beraneka macam bentuk.
Keindahan dinding gua dengan stalagtit menggantung maupun stalagmit yang mencuat disana sini, semakin terlihat artistik dengan sinar tata sedemikian rupa menambah warna semakin menarik.
Berdasarkan survei ahli gua Mr. Gilbert Manthovani dan Dr. Robert K Kho tahun 1984 dinyatakan bahwa Guo Lowo gua alam terbesar di Asia Tenggara bahkan di Asia dengan panjang gua 800 Meter dengan rata - rata ruang luas terdapat 9 (sembilan) ruang utama dan beberapa ruang kecil.
KISAH PENEMUAN GUO LOWO
Seorang bernama Lomedjo masuk hutan mencari tempat untuk melaksanakan semedi. Dan diketemukan gua kecil yang dianggap cocok untuk bertapa yakni sebuah gua dekat dengan kedung yang berwarna kebiru-biruan. Yang pada akhirnya gua tersebut dinamakan Kedung Biru. Letak Kedung kurang lebih 600 meter timur laut Guo lowo Petilasan ini ternyata sampai saat ini masih digunakan orang - orang untuk bertapa. Hal ini melihat bekas - bekas peralatan tertinggal di gua Kedung Biru.
Dari hasil upaya puasa, semedi dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa ini, akhirnya mendapatkan hasil. Mbah Lomedjo mendapat mimpi bahwa sekitar tempat dia bertapa ada sebuah gua besar te bersembunyi hewan - hewan buruan dengan aman.
Suatu ketika, diketemukan mulut gua yang besar, gelap dipenuhi kelelawar dengan bau yang menyengak hidung. Tanpa disadari mereka selalu menyebut gua dengan;Guo Lowo( Bahasa Jawa Kelelawar adalah Lowo). Hingga sekarang gua tersebut bernama Guo Lowo, pertapaan Kedung terletak 600M timur Gua Lowo
Mengagumi keindahan Guo Lowo yang dengan warna warni stalagtit dan stalagmit, di suasana alam lingkungan gua yang sejuk dan asri itu, sebenarnya Pemerintah Kabupaten Trenggalek tahun 1984 sudah ada upaya untuk mempromosikannya sebagai obyek wisata. Kendatipun demikian keterbatasan dana dan situasi yang kurang menunjang saat itu, maka pengembangannya sangat lamban sehingga belum banyak dikenal dan dikunjungi wisatawan.
Gua yang besar dan panjangnya kurang lebih 800 M ini telah dilengkapi sarana penerangan listrik dan jalan buatan sehingga mudah untuk mengamati macam bentuk artistik alami dari stalagtit dan stalagmit. Suasana sejuk dan segar karena air bersih yang gemercik mengalir di bawa gua membuat suasana yang nyaman.
Di luar gua telah dibangun, dilengkapi arena mainan anak - anak. Pada hari libur seringkali juga ada hiburan musik yang diatraksikan dipanggung gembira. Ada Angkutan umum dari kota Trenggalek ke Durenan kemudian ke Guo Lowo.
Dari jalan raya Trenggalek-Karangan, atau Trenggalek-Pacitan, Anda akan melihat tanda menuju kearah tempat pariwisata ini. Anda yang suka jalan kaki, dari tempat ini(dimana Anda turun dari transport umum)kepemandian berjarak sekitar 2 km dengan sedikit tanjakan.
Pemerintah Daerah Trenggalek telah merenovasi jalan dan fasilitas lain di tempat ini untuk menarik pengunjung, juga dengan mengadakan beberapa kali atraksi. Namun terlihat bahwa pemeliharaannya kurang baik, sehingga investasi yang besar untuk membangunnya pun menjadi tidak efektif.
Ada 2 kolam pemandian, yang dangkal untuk anak-anak dan disebelahnya untuk dewasa. Air dipemandian ini mengalir langsung dari sumber mata air. Sehingga Anda tidak perlu mengkhawatirkan tentang kebersihannya.
6. Prasasti Kamulan terletak
di desa Kamulan kec. Durenan,Kabupaten Trenggalek,Jawa Timur. Prasasti
ini dikeluarkan oleh Raja Sarweswara Trikramawataranindita Srngga
Lancana Dikwijayotunggadewa atau biasa dikenal dengan nama Kertajaya
tahun 1116 Saka atau 1194 Masehi.
Prasasti Kamulan |
Berdasarkan
prasasti ini ditetapkanlah "Hari jadi Kabupaten Trenggalek pada hari"
Rabu Kliwon "tanggal 31 bulan Agustus tahun 1194.
Pantai Pelang |
Pantai ini terkenal dengan ombaknya yang relatif tenang. Disepanjang jalan ke air terjun, juga terlihat tebing-tebing yang tinggi. Tidak jauh dari pantai ada air terjun yang indah dengan mitos, bila mandi dibawahnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
>> semoga bermanfaat :)
Tempat Wisata Kota Trenggalek
Reviewed by IRFAN LUTHFI
on
November 23, 2012
Rating:
Tidak ada komentar: